Assalaamu'Alaikum Wr. Wb.

Selamat datang Di MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal, Menyiapkan generasi muda beriman, berilmu, beramal dan berakhlak.

Ustadz Pilihan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan mumpuni, siap meluangkan waktu untuk membantu siswa-siswinya.

Praktek Mengurus Jenazah

Siswa-siswi dilatih untuk mengurus jenazah, dari memandikan, mengkafani, menyolati dan mengubur jenajah.

Latihan Manasik Haji

Pemahaman keagamaan dilakukan melalui teori dan kegiatan praktikum.

Kegiatan Ekstrakurikuler

Berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler dan keagamaan, untuk menjaga ketahanan phisik dan mental siswa.

Drum Band MTsN Slawi

Drum Band MTs. Negeri Slawi selalu berkiprah dalam setiap perayaan HUT Kemerdekaan RI dan even-even lain.

Pramuka MTsN Slawi

Pramuka MTs. Negeri Slawi membekali para siswa keterampilan sosial dan jiwa patriotisme.

Prestasi Siswa

Memberi kesempatan siswa untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan keterampilan yang dimiliki.

Bording School

Program baru, Bording School akan dibuka pada Tahun Pelajaran 2016/2017.

25/08/10

10 Missing Link Evolusi Manusia

Netsains.Com – Ilmu pengetahuan memang tak ada habisnya mengungkap misteri kehidupan. Namun ternyata masih ada saja mata rantai terputus alias missing link yang hadir di antara teori yang diciptakan para ilmuwan kita. Berikut ada 10 mata rantai terputus seputar evolusi manusia yang belum dapat ditemukan pemecahannya.

1. Neanderthal

Dikenal sebagai mahluk yang tahan pada hawa dingin, Neanderthal terlihat memiliki asal muasal yang berbeda dari manusia modern. Namun di beberapa hal mereka memiliki kesamaan dengan kita, misalnya mereka menguburkan orang mati, merawat sesamanya yang sakit, dan bahkan juga menguasai bahasa dan musik. Ilmuwan masih terus berusaha memecahkan missing link ini dengan meneliti genomnya.

2. Cro-Magnon

Manusia ini terlihat sangat identik dengan manusia modern, hidup di Eropa antara 35.000-10.000 tahun lalu. Lukisan di gua mereka serta pahatan yang dibuat dikenal sebagai contoh karya seni yang dibuat oleh manusia prasejarah.

3. Homo floresiensis

Selama berabad-abad, mitologi mengatakan bahwa ada mahluk menyerupai manusia namun berukuran lebih kecil yang disebut Ebu Gogo. Sangat sulit dipercaya bahwa mereka sungguhan ada, sampai pada tahun 2003 lalu ilmuwan menemukan fosilnya di Indonesia.

4. Homo erectus

Salah satu mitos paling terkenal mengenai spesies ini adalah, para lelakinya sering beradu tengkorak kepala sampai pecah untuk berebut perempuan. Homo erectus secara umum dipercaya sebagai nenek moyang langsung dari manusia modern, juga sebagai hominid pertama yang hidup di gua serta mengenal api.

5. Homo ergaster

Ilmuwan tidak bisa memutuskan apakah benar hominid asal Afrika ini adalah moyang awal manusia modern yang gagal. Mereka memiliki tengkorak kepala yang lebih tipis dari manusia, tapi juga andal menciptakan alat dan menggunakan api.

6. Homo habilis

Banyak ilmuwan yang yakin bahwa Homo habilis adalah rantai terputus antara hominid menyerupai kera seperti Lucy dan hominid yang lebih mirip manusia yang ekses setelahnya. Mereka memiliki tangan panjang seperti kera tapi berjalan dengan dua kaki dan mampu menciptakan alat-alat kasar.

7. Paranthropus bosei

Ini adalah spesies yang tidak terlalu pilih-pilih dalam hal makanan. Mereka terpisah dari jalur silsilah yang menuju ke manusia modern sejak 3 juta tahun lalu. Mereka hidup berdampingan dengan nenek moyang kita selama beberapa juta tahun, tapi mati akibat gagal beradaptasi dengan pola makannya.

8. Paranthropus aethiopicus

Hominid menyerupai kera ini berjalan dengan dua kaki, hidup antara 2,8-2,2 juta tahun silam. Berdasar dari pengukuran tengkorak kepalanya, ilmuwan menyimpulkan bahwa spesies ini memiliki otak ukuran dewasa yang terkecil di antara otak hominid yang pernah ada.

9. Australopithecus africanus

Spesies asal Afrika ini adalah nenek moyang Lucy yang lebih awal, hidup di Afrika Selatan sekitar 2-3 juta tahun lalu. Ukuran otaknya lebih besar dari Lucy. Fitur tulang wajahnya juga lebih mirip manusia.

10. Australopithecus afarensis

Yang paling terkenal dari spesies ini adalah Lucy, fosil wanita dewasa yang ditemukan tahun 1974. Dinamai Lucy karena terispirasi dari lagu Beatles. Lucy hidup sekitar 3,18 juta tahun silam dan mampu berjalan dan berlari dengan dua kaki.

Apa hubungan semua spesies itu dengan kita, manusia modern? Nah, itulah mata rantai terputus yang masih terus berusaha dicari “sambungannya” oleh para ilmuwan kita.

Diterjemahkan secara bebas dari Livescience.com

24/08/10

Prestasi Belajar dan Kesulitan Belajar?

Kesulitan belajar terdiri dari dua kata yaitu kesulitan dan belajar. Sebelum dikemukakan pengertian belajar terlebih dahulu akan diuraikan pengertian belajar dan kesulitan. Dari pengertian tersebut maka seseorang dikatakan telah belajar apabila padanya terjadi perubahan tertentu. Dengan kata lain bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku pada diri seseorang melalui suatu proses tertentu. Namun demikian tidak semua perubahan tingkah laku itu disebabkan oleh hasil belajar, tetapi juga disebabkan oleh proses alamiah atau keadaan sementara pada diri seseorang.

Sedangkan kesulitan belajar berarti kesukaran, kesusahan, keadaan yang sulit atau sesuatu yang sulit. Kesulitan merupakan suatu kondisi yang memperlihatkan ciri-ciri hambatan dalam kegiatan untuk mencapai tujuan sehingga diperlukan usaha yang lebih baik untuk mengatasi hambatan.

Berdasarkan pengertian belajar dengan kesulitan yang telah dikemukakan diatas, maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa kesulitan belajar yaitu suatu kondisi yang dapat mengakibatkan adanya hambatan dalam kegiatan belajar. Kesulitan belajar adalah suatu kondidi yang mengalami hambatan dalam mencapai suatu perubahan apakah itu berbentuk sikap, pengetahuan maupun keterampilan.

Pengertian kesulitan belajar berhubungan dengan kegagalan belajar, dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang rendah. Gejala kesulitan belajar dapat pula dilihat dari tidak terpenuhinya harapan-harapan yang dituntut oleh sekolah terhadap siswa, harapan guru, dan harapan orang tua. Selain itu kesulitan belajar pula dapat ditandai pada siswa yang dianggap memiliki potensi tinggi, tetapi prestrasi yang dicapai hanya setingkat dengan prestasi teman-temannya yang memiliki potensi rata-rata. Potensi yang mereka capai tidak sesuai dengan potensi yang mereka miliki.

Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam belajar sangat berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Faktor yang dapat menimbulkan kesulitan belajar adalah: (a) faktor-faktor yang bersumber dari diri sendiri; (b) faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah; (c) faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga; (d) faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat.
Karya ilmiah ini hanya meninjau faktor-faktor kesulitan yang bersumber dari diri individu yang belajar, yang berkaitan dengan aspek kognitif, afektif dan keterampilan (phsycomotorik).

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuannya, serta perubahan-perubahan aspek lain yang ada pada individu yang belajar.

Menurut Ali (1992) belajar adalah suatu proses perubahan prilaku akibat interaksi individu dengan lingkungannya.

Pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Belajar adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan yang berupa pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya sedikit banyak permanen.

Slameto (1995:2) mendefinisikan belajar sebagai berikut:
“Belajar ialah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baik secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Dengan demikian belajar pada dasarnya ialah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Perubahan tingkah laku menurut Witherington (dalam Nana Sudjana, 1998:18) meliputi: perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi. Yang dimaksudkan dengan pengalaman dalam proses belajar tidak lain ialah interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Nana Sudjana (1991) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses dituangkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan daya reaksi belajarnya dan proses daya penerimaan dan lain-lain yang ada pada dirinya

Tingkah laku sebagai hasil dari pada proses belajar dipengaruhi oleh banyaknya faktor, baik faktor yang terdapat dalam diri individu itu sendiri (faktor interen) maupun faktor yang berada di luar individu (faktor eksteren). Faktor interen antara lain ialah: kemampuan yang dimilikinya, minat dan perhatian, kebiasaan, usaha dan motivasi serta faktor-faktor lainnya. Faktor lingkungan dalam proses pendidikan dan pengajaran dibedakan menjadi tiga lingkungan, yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Unsur lingkungan yang disebutkan di atas pada hakikatnya berfungsi sebagai lingkungan belajar seseorang, yakni lingkungan tempat ia berinteraksi sehingga menumbuhkan kegiatan belajar pada dirinya.

Dari uraian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar oleh individu untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sifatnya relatif permanen.

Prestasi dapat dikatakan sebagai hasil usaha. Dengan kata lain prestasi menunjukkan suatu keberhasilan yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu usaha.

Prestasi belajar matematika merupakan hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar matematika dalam selang waktu tertentu. Prestasi juga dapat diartikan sebagai suatu tingkat keberhasilan yang dicapai pada akhir suatu kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan. Jadi prestasi belajar matematika dapat diartikan sebagai suatu hasil belajar mengajar pada bidang studi matematika.

Lebih khusus, prestasi belajar dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mencapai tujuan instruksional yang telah disusun sebelumnya setelah kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Prestasi biasanya ditunjukkan dengan angka-angka yang diperoleh dari hasil pemberian tes prestasi belajar sebagai evaluasi dari kegiatan belajar mengajar tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai murid dalam bidang studi tertentu dengan menggunakan tes yang terstandar sebagai pengukuran keberhasilan belajar seseorang.

Berdasarkan hal tersebut, maka hasil yang berupa kecakapan nyata dapat diukur dengan menggunakan tes prestasi belajar.

Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Jadi prestasi belajar adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan suatu usaha tertentu.

19/08/10

PERUSAK AMAL IBADAH


1. Kufur, Syirik, Murtad, dan Nifaq.
2. Riya’/dengki/sombong
Celaan terhadap riya’ telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Firman Allah: "... seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu sperti batu yang licin dan diatasnya ada tanah, kemudian batu itu mejadilah bersih (tidak bertanah). Mereka itu tidak menguasai sesuatu sesuatu apapun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir." [Al-Baqarah: 264].

Rasullullah saw bersabda: "Sesungguhnya yang aku paling takutkan atas kamu sekalian ialah syirik kecil, yaitu riya’. Allah berfirman pada hari kiamat, tatkala memberikan balasan terhadap amal-amal manusia, ‘Pergilah kepada orang-orang yang dulu kamu berbuat riya’ di dunia, lalu lihatlah apakah kamu mendapatkan balasan bagi mereka?" [HR. Ahmad 5/428, 429, shahih].

Maka dari itu jauhilah riya’, karena ia merupakan bencana amat jahat, yang bisa menggugurkan amal dan menjadikannya sia-sia. Ketahuilah, bahwa orang-orang yang riya’ adalah pertama kali menjadi santapan neraka, karena mereka telah menikmati hasil perbuatannya di dunia, sehingga tidak ada yang menyisa di akhirat.
Ya Allah, sucikanlah hati kami dari nifaq dan amal kami yang riya’ teguhkanlah kami pada jalan-Mu yang lurus, agar datang keyakinan kepada kami.

3. Menyebut-Nyebut Shadaqah dan Menyakiti Orang Yang Diberi.
4. Melakukan Bid’ah Dalam Agama.
5. Melanggar Hal-Hal Yang Diharamkan Allah
6. Mendatangi Dukun dan Peramal
7. Durhaka Kepada Kedua Orang Tua.
8. Mabuk judi, narkoba
9. Perkataan Dusta dan Palsu
10. Orang Muslim Mejauhi Saudaranya Sesama Muslim Tanpa Alasan Yang Dibenarkan Syariat

Dari Abu Hurairah ra, seungguhnya Rasulullah saw bersabda: "Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, lalu setiap hamba yang tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah akan diampuni, kecuali seseorang yang antara dirinya dan saudaranya terdapat permusuhan. Lalu dikatakan: ‘Lihatlah dua orang ini hingga keduanya berdamai. Lihatlah dua orang ini hingga keduanya berdamai. Lihatlah dua orang ini hingga keduanya berdamai. Lihatlah dua orang ini hingga keduanya berdamai." [HR. Muslim 16/122, 123].

15/08/10

Interaksi-Komunikasi dalam Pembelajaran

Pembelajaran terwujud dalam bentuk interaksi timbal balik secara dinamis antara guru dengan siswa dan atau siswa dengan kondisionong belajarnya. Guru pada saat tertentu berposisi sebagai perangsang atau stimulasi yang memancing anak untuk bereaksi sebagai wujud aktivitasnya yang disebut belajar.

Pada saat yang lain guru bereaksi atas aksi-aksi yang diperbuat anak. Interaksi diantara kedua belah pihak berjalan secara dinamis bertolak dari kondisi awal melalui titik-titik sepanjang garis kontinum hingga akhir kegiatan pembelajaran. Interaksi dinamis guru-siswa dalam pembelajaran dapat terwujud dalam berbagai bentuk hubungan. Interaksi guru-murid dapat mengambil bentuk hubungan langsung, yakni interaksi secara tatap muka. Dalam bentuknya yang lain hubungan guru-siswa bersifat tidak langsung, yakni melalui perantaraan media pembelajaran seperti paket belajar, modul pembelajaran, penyelesaian tugas-tugas terstruktur, dan sejenisnya. Di samping itu interaksi guru-siswa terealisasi pula melalui hubungan yang bersifat campuran. Meskipun guru telah memanfaatkan media pembelajaran, tetapi guru tetap hadir dalam pembelajaran. Pola arus interaksi guru-murid di kelas memiliki berbagai kemungkinan arus komunikasi. Sedikitnya menurut H.C Lindgren dalam Raka Joni (1980), ada empat pola arus komunikasi: (1) komunikasi guru-siswa searah, (2) komunikasi dua arah -- arus bolak-balik--, (3) komunikasi dua arah antara guru-siswa dan siswa-siswa, (4) komunikasi optimal total arah. Arus komunikasi dalam pembelajaran ada pula yang membedakan kedalam dua jenis, yakni one way traffic comunication dan two way traffic comunication. Pengaturan materi interaksi, dapat dibedakan dalam beberapa bentuk pengaturan. Pengaturan materi dapat dibedakan menjadi tiga sifat, yakni implisit, eksplisit, dan implikatif. Pengaturan materi secara implisit yakni pengaturan materi yang bersifat terselubung. Makna (meaning) isikomunikasi tersirat dibalik yang tersurat. Sedangkan pengaturan secara eksplisit, bila mana makna isi komunikasi, tersurat secara lahiriah atau tekstual. Sementara pengaturan secara implikatif, yakni pengaturan materi komunikasi yang maknanya hanya dapat ditemukan dari apa yang tersorot oleh proses komunikasi tersebut.

10/08/10

Inovasi Pendidikan Dan Pembelajaran

Secara sederhana inovasi dimaknai sebagai pembaruan atau perubahan yang ditandai adanya hal yang baru. Upaya untuk mencari hal yang baru itu, mungkin disebabkan oleh beberapa hal antara lain dalam upaya memecahkan masalah yang dihadapi seseorang atau kelompok.

Dengan demikian, sesuatu ide atau temuan yang baru atau perubahan baru tetapi kurang membawa dampak kepada upaya pemecahan masalah tidak dapat diklasifikasikan sebagai inovasi.

Inovasi sebagai suatu ide, gagasan, praktik atau obyek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. Oleh sebab itu, inovasi pada dasarnya merupakan pemikiran cemerlang yang bercirikan hal baru ataupun berupa praktik-praktik tertentu ataupun berupa produk dari suatu hasil olah-pikir dan olah-teknologi yang diterapkan melalui tahapan tertentu yang diyakini dan dimaksudkan untuk memecahkan persoalan yang timbul dan memperbaiki suatu kedaan tertentu ataupun proses tertentu yang terjadi di masyarakat. Dalam bidang pendidikan, misalnya, untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi, telah banyak dilontarkan model-model inovasi dalam berbagai bidang antara lain : usaha pemerataan pendidikan, peningkatan mutu, peningkatan efisiensi dan efektifitas pendidikan, dan relevansi pendidikan. Kesemuanya dimaksudkan agar difusi inovasi yang dilakukan bisa diadopsi dan dimanfaatkan untuk perbaikan dan pemecahan persoalan pendidikan di Tanah Air. Beberapa contoh inovasi antara lain : program belajar jarak jauh, manajemen berbasis sekolah, pengajaran kelas rangkap, pembelajaran konstektual (contectual learning), pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (Pakem).

Dalam bidang pendidikan, banyak usaha yang dilakukan untuk kegiatan yang sifatnya pembaruan atau inovasi pendidikan. Inovasi yang terjadi dalam bidang pendidikan tersebut, antara lain dalam hal manajemen pendidikan, metodologi pengajaran, media, sumber belajar, pelatihan guru, implementasi kurikulum, dsb.
Dalam modul ini, akan dibahas tiga kegiatan belajar, yaitu: (i) Pengertian Inovasi, Difusi Inovasi Pendidikan, dan Faktor yang Mempengaruhinya; (ii) Ciri Inovasi Pendidikan dan Proses Pengembangannya; (iii) Konstribusi Inovasi Pendidikan dan Hambatan dalam Adopsi Inovasi Pendidikan.

Tujuan pembelajaran umum yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami berbagai konsep teori tentang inovasi dan difusi inovasi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya guna diaplikasikan dalam garapan pendidikan.
Secara lebih khusus, dengan mempelajari secara seksama kegiatan belajar ini, diharapkan para mahasiswa dapat :
1. mengidentifikasi unsur dan ciri inovasi pendidikan;
2. menganalisis adopsi dan proses pengembangan inovasi pendidikan
3. menganalisis konstribusi inovasi pendidikan di Indonesia

Untuk mencapai tujuan tersebut, Anda seyogyanya membaca uraian dengan cermat, mengerjakan tugas tugas serta mendiskusikannya dengan teman, serta mengerjakan tes formatif untuk menguji tingkat penguasaan Anda. Hal yang harus diperhatikan adalah kedisiplinan Anda dalam membaca uraian dan mengerjakan tugas-tugas yang terintegrasi dalam uraian akan sangat membantu keberhasilan Anda dalam memahami bahan ini secara keseluruhan. Selamat belajar!
Sumber: Makalah, oleh:Dinn Wahyudin dan Rudi Susilana