Assalaamu'Alaikum Wr. Wb.
Selamat datang Di MTs. Negeri Slawi Kabupaten Tegal, Menyiapkan generasi muda beriman, berilmu, beramal dan berakhlak.
Ustadz Pilihan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan mumpuni, siap meluangkan waktu untuk membantu siswa-siswinya.
Praktek Mengurus Jenazah
Siswa-siswi dilatih untuk mengurus jenazah, dari memandikan, mengkafani, menyolati dan mengubur jenajah.
Latihan Manasik Haji
Pemahaman keagamaan dilakukan melalui teori dan kegiatan praktikum.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler dan keagamaan, untuk menjaga ketahanan phisik dan mental siswa.
Drum Band MTsN Slawi
Drum Band MTs. Negeri Slawi selalu berkiprah dalam setiap perayaan HUT Kemerdekaan RI dan even-even lain.
Pramuka MTsN Slawi
Pramuka MTs. Negeri Slawi membekali para siswa keterampilan sosial dan jiwa patriotisme.
Prestasi Siswa
Memberi kesempatan siswa untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan keterampilan yang dimiliki.
Bording School
Program baru, Bording School akan dibuka pada Tahun Pelajaran 2016/2017.
11/12/12
Kurikulum 2013
21/08/12
Menjadi Hamba Yang Mensyukuri Nikmat
07/07/12
AYO KE MADRASAH
26/04/12
Penciptaan Alam Semesta ~ FULL DAY SCHOOL
Dapatkan artikel menarik di FDS MTs. Negeri Slawi
Kab. Tegal di : http://www.fdsmtsnslawi.co.cc/
07/04/12
Baru: Kenaikan Pangkat/Jabatan Guru
1. Kenaikan pangkat dari III/a ke III/b wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit.
2. Kenaikan pangkat dari III/b ke III/c wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 4 angka kredit.
3. Kenaikan pangkat dari III/c ke III/d wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 6 angka kredit.
4. Kenaikan pangkat dari III/d ke IV/a wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 8 angka kredit.
5. Kenaikan pangkat dari IV/a ke IV/b wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 12 angka kredit.
6. Kenaikan pangkat dari IV/b ke IV/c wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 12 angka kredit (dan harus presentasi di depan tim penilai).
7. Kenaikan pangkat dari IV/c ke IV/d wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 5 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah dengan 14 angka kredit.
8. Kenaikan pangkat dari IV/d ke IV/e wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 5 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 20 angka kredit.
Juga nanti angka kredit dari unsur Pembelajaran/Pembimbingan akan dinilai dengan Instrumen Penilaian Kinerja. Untuk jelasnya nanti tunggu aja sosialisasi dari Ditjen PMPTK atau Biro Kepegawaian.
27/02/12
Bukti Phisik Bagi Guru
Pengelolaan kelas mengikuti kaidah:
a. guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;
b. volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh siswa;
c. tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh siswa;
d. guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar siswa;
e. guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan kepatuhan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;
f. guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung;
g. guru menghargai siswa tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi;
h. guru menghargai pendapat siswa;
i. guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
j. pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang diajarkannya; dan
k. guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
Jawaban dibuktikan dengan melakukan pengamatan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. (Hasil supervisi guru dalam KBM)
Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran, yaitu:
1) Kegiatan pendahuluan. Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.
2) Kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi).
A. EKSPLORASI, Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
2. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain;
3. memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya;
4. melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
5. memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio atau lapangan.
B. ELABORASI, Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2. memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
3. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut;
4. memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
5. memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
6. memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok;
7. memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja secara individual maupun kelompok.
8. memfasilitasi siswa melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
9. memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.
C. KONFIRMASI, Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa;
2. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber;
3. memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan;
4. memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
b) membantu menyelesaikan masalah;
c) memberi acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh; dan
e) memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3) Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa;
e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Jawaban dibuktikan dengan melakukan observasi secara acak, hasil supervisi kepala sekolah/madrasah, dan kesesuaian RPP dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
a. Instrumen Akreditasi SMP/MTs.
b. Petunjuk Teknis (Juknis) Pengisian Instrumen Akreditasi SMP/MTs.
c. Instrumen Pengumpulan Data dan Informasi Pendukung Akreditasi SMP/MTs, dan
d. Teknik Penskoran dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi SMP/MTs.
Keempat dokumen ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Oleh karena itu, sebelum memilih jawaban pada butir-butir pernyataan ins-trumen Saudara harus mempelajari/memahami Juknis Pengisian Instrumen Akreditasi dan mengisi Instrumen Pengumpulan Data dan Informasi Pen-dukung Akreditasi.
2. Isilah instrumen akreditasi SMP/MTs dengan cara memberi tanda ceklis () pada kotak opsi jawaban yang sesuai yaitu “A”, “B”, “C”, “D”, atau “E” pa-da butir instrumen yang meliputi 8 (delapan) komponen sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan:
a. Komponen standar isi nomor 1 — 17.
b. Komponen standar proses nomor 18 — 29.
c. Komponen standar kompetensi lulusan nomor 30 — 49.
d. Komponen standar pendidik dan tenaga kependidikan nomor 50 — 75.
e. Komponen standar sarana dan prasarana nomor 76 — 103.
f. Komponen standar pengelolaan nomor 104 — 123.
g. Komponen standar pembiayaan nomor 124 — 148.
h. Komponen standar penilaian nomor 149 — 169.
3. Jawablah semua butir secara obyektif dan jujur sesuai dengan keadaan se-benarnya yang ada di sekolah/madrasah Saudara.
4. Siapkanlah seluruh bukti fisik seperti dipersyaratkan dalam Juknis Pengi-sian Instrumen Akreditasi SMP/MTs dan Instrumen Pengumpulan Data dan Informasi Pendukung Akreditasi SMP/MTs yang akan digunakan oleh Tim Asesor pada saat melakukan klarifikasi, verifikasi, dan validasi.
5. Sebelum mengisi Instrumen Akreditasi SMP/MTs ini, isilah terlebih dahulu (a) pernyataan kepala sekolah/madrasah; dan (b) data identitas sekolah/ madrasah.
22/02/12
Tips Menghadapi Akreditasi Sekolah
Mudah-mudahan artikel ini bisa membantu sekolah-sekolah yang baru pertama kali menghadapi akreditasi atau bahkan bagi sekolah yang sudah berkali-kali kedatangan tim akreditasi. Mengenai bagaimana proses diatas dilaksanakan disekolah, akan dibahas lebih detail dalam artikel terpisah. Jadikan akreditasi sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan dan menantang. Kritik dan saran yang membangun sangat bermanfaat bagi penulis.
Sumber: http://www.hendriono.web.id/2009/06/tips-menghadapi-akreditasi-sekolah.html
13/02/12
Guru Bersertifikasi, Harus Melaksanakan PKB
Konsekuensi dari jabatan guru sebagai tenaga profesi, setiap guru harus melaksanakan pengembangan diri terhadap profesinya sebagai guru untuk mewujudkan terbentuknya guru yang profesional.
Pemerintah melalui Permennegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 menyebutkan bahwa setiap guru harus melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), yaitu: pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya. Kegiatan PKB ini terdiri atas: pengembangan diri (mengikuti diklat fungsional dan melaksanakan kegiatan kolektif guru), publikasi ilmiah (membuat publikasi ilmiah atas hasil penelitian dan membuat publikasi buku) dan karya inovatif (menemukan teknologi tetap guna, menemukan/menciptakan karya seni, membuat/memodifikasi alat pelajaran dan mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya). Kegiatan PKB ini juga merupakan salah satu komponen pada unsur utama yang kegiatannya diberikan angka kredit untuk kenaikan pangkat dan jabatan guru.
Berdasarkan pada Permendiknas No. 35 Tahun 2010, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Guru dan Angka Kreditnya, pada Pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa : guru yang tidak dapat memenuhi kinerja yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dan jabatan, padahal yang bersangkutan telah diikutsertakan dalam pembinaan pengembangan keprofesian, beban kerjanya dikurangi sehingga menjadi kurang dari 24 (dua puluh empat) jam tatap muka atau dianggap melaksanakan beban kerja kurang dari 24 (dua puluh empat) jam tatap muka. Jika hal ini terjadi pada guru, maka jabatan fungsional yang melekat serta tunjangan sertifikasi yang telah dimiliki guru tersebut, terancam untuk diberhentikan.
26/01/12
Lima Tipe Pemikiran Kependidikan
Masing-masing dari kita memiliki gagasan sendiri tentang pendidikan. Beberapa gagasan mungkin konservatif dan lain-lain mungkin seimbang atau lebih open-minded. Selain itu, beberapa dari mereka mungkin sangat tradisional atau super radikal. Di sini, kami tidak menilai jalan pikiran anda apakah baik atau kurang baik, tetapi kami ingin anda mengenali sendiri posisi dan cara pemikiran tentang pendidikan. Untuk itu, berbagai pendekatan pendidikan yang diperkenalkan oleh pemerintah dan donor internasional dapat diperhatikan seberapa mengenai pendekatan tersebut dari posisi anda sendiri.
SANGAT KONSERVATIF!!
Jika anda termasuk tipe guru sangat konservatif tentang praktik pendidikan. Pemikiran pendidikan ini dinamakan Perenialisme, sebuah pemikiran yang paling tua dan yang paling konservatif, tetapi bahkan hingga sekarang di dunia ini banyak sekolah pempertahankannya dalam melakukan kegiatan pendidikan. Jenis orang seperti ini berpikir bahwa pendidikan bertujuan untuk mendorong intelektualitas sumber daya manusia melalui pengajaran pengetahuan yang baku dan nilai-nilai sosial yang dibangun di masa lalu oleh para profesional dan guru yang berwawasan dalam rangka menciptakan masyarakat yang lebih baik dan bangsa intelek. Siswa harus mendapatkan pengetahuan penting seperti itu dan nilai-nilai sebanyak mungkin untuk menjadi pintar dan orang berguna untuk masyarakat. Selama mengajar, minat dan motivasi siswa mendapat sedikit perhatian. Sebaliknya, berapa banyak ilmu yang ditransfer kepada siswa secara efektif adalah lebih penting. Oleh karena itu, jenis guru ini cenderung untuk menanamkan berbagai pengetahuan dan nilai-nilai siswa tanpa alasan jelas dan penjelasan memadai. Dalam suasana mengajar seperti ini, siswa harus hafal apa yang dikatakan guru tanpa memahami arti yang sebenarnya. Tentu saja, jenis pembelajaran ini membuat siswa sangat stres. Tetapi siswa harus bersabar dan taat kepada guru karena guru adalah mutlak dan otoritas yang kuat atas siswa.
Berkaitan dengan upaya Indonesia saat ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar, jenis ini adalah sedikit tertinggal. Jadi, sangat penting bagi anda untuk membuka mata lagi dan melihat pemikiran pendidikan lainnya saat anda mencoba untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sejalan dengan kebijakan pendidikan.
SEDIKIT KONSERVATIF SEPERTI KEBANYAKAN PENDIDIK DI INDONESIA
Jika anda tipe sedikit konservatif, namun kadarnya tidak sekuat Tipe 1. Anda menganggap pendidikan sebagai alat untuk penciptaan masyarakat yang intelek dan bermartabat. Dalam pemikiran anda, pendidikan adalah untuk mentransfer pengetahuan dan nilai-nilai yang didirikan di masa lalu dari guru kepada siswa. Namun, kadang-kadang ide anda berubah dan disesuaikan dengan situasi yang diberikan. Banyak pendidik Indonesia, guru, dan pembuat kebijakan pendidikan termasuk pada Tipe 2 ini. Seperti halnya dengan Tipe 1, anda mencoba untuk membuat sebuah usaha untuk membuka mata anda untuk melihat ide lainnya ketika anda bekerja untuk meningkatkan pendidikan.
FLEKSIBEL ATAU TIDAK STABIL?
Anda tidak memiliki kecenderungan tertentu dalam pendidikan. Ini mungkin berarti bahwa Anda sangat fleksibel dalam melakukan kegiatan pendidikan. Di sisi lain, dapat dikatakan bahwa Anda melakukan kegiatan pendidikan tanpa filosofi dan kepercayaan tertentu. Jika anda termasuk di tipe sebelumnya, mungkin lebih baik karena anda dapat menerima berbagai jenis ide dan menyesuaikan diri sendiri dengan situasi yang dihadapi. Namun, jika anda termasuk tipe yang ini, hal ini kurang mendukung bagi anda sebagai seorang guru karena posisi anda dalam pendidikan sangat tidak stabil dan anda tidak menyadari mengapa melaksanakan pendidikan sehari-hari.
CENDERUNG LIBERAL
Anda cenderung liberal dan berbeda dari Tipe 1 dan 2. Anda berpikir bahwa pendidikan tidak hanya mentransfer pengetahuan yang dibangun di masa lalu dari guru kepada siswa. Selain itu, anda juga menyadari bahwa memberikan perhatian kepada minat dan perasaan siswa adalah penting saat melakukan pendidikan. Posisi ini sejalan dengan strategi pendidikan dan gerakan Indonesia saat ini. Jadi, anda dapat memahami strategi dan gerakan kependidikan tersebut dengan mudah dan mengadopsi ke praktik pendidikan. Namun, untuk melakukannya, anda harus lebih berupaya dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lebih lanjut tentang cara untuk melakukan pembelajaran dengan kualitas yang baik.
SANGAT LIBERAL!!
Anda sangat liberal mengenai pemikiran pendidikan. Tipe ini adalah orang-orang yang disebut "Progressivist." Progressivist sepenuhnya berlawanan dari Perenialist (Tipe 1). Pemikiran pendidikan ini pertama kali muncul di Amerika di tahun 1920an, yang mengkritisi pengajaran berbasis indoktrinasi-pengetahuan dan belajar dengan penghapalan yang dominan dalam lingkungan konservatif dan pendidikan tradisional. Anda berpikir bahwa pendidikan yang bertujuan menghapal pengetahuan penting di masa lalu dan nilai-nilai sosial dianggap sia-sia karena pengetahuan selalu berubah di masyarakat sesuai keadaan masyarakat saat ini. Yang lebih penting dan lebih praktis diperlukan adalah pengetahuan dan keterampilan untuk hidup lebih baik dalam masyarakat. Secara khusus, ini adalah kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penelitian ilmiah, kerjasama dan sikap disiplin diri. Berbeda dengan Tipe 1, anda berpikir bahwa memberikan perhatian kepada minat dan perasaan siswa merupakan aspek penting untuk melaksanakan pendidikan dengan kualitas tinggi. Selain itu, anda berpikir bahwa penekanan pada pengalaman nyata melalui fisik (atau kadang-kadang mental) adalah kegiatan kunci dalam rangka mengakumulasi pengetahuan bagi siswa. Gerakan kependidikan Indonesia saat ini agak dekat pemikiran pendidikan seperti ini.Oleh karena itu, anda dapat menerima dan memahami kebijakan yang baru dan strategi dengan mudah. Namun, ide ini sangat berbeda dengan praktik pendidikan di Indonesia pada masa lalu yang anda alami saat anda masih seorang siswa. Jadi, anda harus mencoba untuk melaksanakan pendidikan bermutu berdasarkan pemikiran pendidikan yang liberal ini.