16/06/11

Tips Mengatasi Siswa Bermasalah

Sebaik apa pun anda merancang dan menciptakan lingkungan kelas yang positif perilaku bermasalah pada siswa atau siswa akan muncul. Anda harus menghadapinya dengan cara efektif dan tepat waktu.
Pakar manajemen kelas Carolyn Evertson dan rekannya membedakan antara intervensi minor dan moderasi dalam menangani perilaku bermasalah.

Intervensi Minor
Beberapa masalah hanya membutuhkan intervensi minor atau kecil. Masalah-masalah yang kerap muncul biasanya mengganggu aktifitas belajar di kelas. Misalnya, siswa mungkin ribut sendiri, meninggalkan tempat duduk tanpa ijin, bercanda sendiri, atau memakan permen di kelas. Strategi yang efektif antara lain adalah:

1. Gunakan isyarat non verbal
Jalin kontak mata dengan siswa. Kemudian beri isyarat dengan meletakkan telunjuk jari di bibir anda, menggeleng kepala, atau menggunakan isyarat tangan untuk menghentikan perilaku tersebut.

2. Terus lanjutkan aktifitas belajar
Biasanya terjadi suatu jeda dalam transisi aktifitas dalam kegiatan belajar mengajar, dimana pada jeda tersebut siswa tidak melakukan apa-apa. Pada situasi ini, siswa mungkin akan meninggalkan tempat duduknya, mengobrol, bercanda dan mulai ribut. Strategi yang baik adalah bukan mengkoreksi tindakan mereka tetapi segera melangsungkan aktifitas baru berikutnya.

3. Mendekati siswa
Saat siswa mulai bertindak menyimpang. Anda cukup mendekatinya, maka biasanya dia akan diam.

4. Arahkan perilaku
Jika siswa mengabaikan tugas yang kita perintahkan, ingatkan mereka tentang kewajiban itu. Anda bisa berkata, “Baiklah, ingat, semua anak harus menyelesaikan soal matematika ini.”

5. Beri instruksi yang dibutuhkan
Terkadang siswa melakukan kesalahan kecil saat tidak memahami cara mengerjakan tugas. Untuk mengatasinya anda harus memantau siswa dan memberi petunjuk jika dibutuhkan.

6. Suruh siswa berhenti dengan nada tegas dan langsung
Jalin kotak mata dengan siswa, bersikap asertif, dan suruh siswa menghentikan tindakannya. Buat pernyataan, singkat dan pantau situasi sampai siswa patuh. Strategi ini bisa dilakukan dengan mengkombinasikan strategi mengarahkan perilaku siswa.

7. Beri siswa pilihan
Berilah siswa tanggung jawab dengan memilih dua pilihan, bertindak benar atau menerima konsekuensi negatif. Beri tahu siswa apa tindakan benar itu dan apa konsekuensi bila melanggar.

Intervensi Moderat
Beberapa perilaku yang salah membutuhkan intervensi yang lebih kuat ketimbang yang baru saja dideskripsikan pada intervensi minor di atas, misalnya, ketika siswa menyalahgunakan aktifitasnya, mengganggu, cabut dari kelas, mengganggu pelajaran, atau mengganggu pekerjaan siswa lainnya. Berikut adalah strategi yang bisa dilakukan:

1. Jangan beri privilese atau aktifitas yang mereka inginkan
Bila anda memperbolehkan siswa untuk berkeliling kelas atau mengerjakan tugas dengan siswa lain dan ia malah menyalahgunakan privilese yang anda berikan atau mengganggu pekerjaan temannya, maka anda bisa mencabut privilesenya.

2. Buat perjanjian behavioral
Buatlah perjanjian yang bisa disepakati oleh semua siswa. Perjanjian ini harus merefleksikan masukan dari kedua belah pihak yaitu guru dan siswa. Jika muncul problem dan siswa tetap keras kepala, guru bisa merujuk pada kesepakatan bersama yang telah dibuat.
3. Pisahka
n atau keluarkan siswa dari kelas
Bila siswa bersenda gurau dan bersikap tidak mengindahkan peringatan, anda bisa memisahkan ia dari siswa disekitarnya ataupun mengeluarkannya dari dalam kelas.

4. Kenakan hukuman atau sanksi
Menggunakan hukuman sebaiknya tidak melakukan tindakan kekerasan, tetapi bisa dilakukan dengan memberikan tugas mengerjakan soal atau menulis halaman tambahan.
Daftar Pustaka
Santrock, John, W. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencan Prenada Media Group

0 komentar:

Posting Komentar