24/06/11

Implementasi Jigsaw

Metode jigsaw adalah teknik pembelajaran kooperatif dimana siswa dalam bekerja membentuk kelompok kecil. Dalam metode ini, masing-masing anggota kelompok ditunjuk sebagai ahli/pakar untuk menjdi kelompok pakar dalam aspek yang telah dibagi. Setelah mendalami materinya dalam kelompok pakar, mereka kembali ke kelompok awaluntuk mendiskusikan materi tersebut dengan kelompoknya.

Dalam metode jigsaw, kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang disebut kelompok semula (home teams). Materi diberikan sejumlah anggota tim dan masing-masing individu ditugaskan memilih topik mereka. Kemudian siswa dipisahkan menjadi kelompok pakar (expert groups) yang terdiri dari seluruh siswa di kelas yang mempunyai bagian informaasi yang sama. Di grup pakar, siswa saling membantu mempelajarai materi dan mempeersiapkan diri untuk tim semula. Kemudian siswa kembali ke tim semula untuk mengajarkan materi tersebut ke teman se tim dan berusaha mempelajari sisa materi.

Berikut ini langkah-langkah Jigsaw menjelaskan proses lebih detail:


  1. Membagi siswa ke dalam 5 - atau 6 orang kelompok jigsaw. Kelompok-kelompok harus beragam dalam hal gender, etnis, ras, dan kemampuan.
  2. Menunjuk seorang siswa dari setiap kelompok sebagai pemimpin. Pada awalnya, siswa yang terpilih harus menjadi siswa paling dewasa di dalam kelompok.
  3. Membagi pelajaran hari itu menjadi 5-6 segmen. Sebagai contoh, jika Anda ingin sejarah siswa untuk belajar mengenai Eleanor Roosevelt, anda mungkin membagi biografi singkat dia ke segmen yang berdiri sendiri di: (1) masa kanak-kanak Eleanor Roosevelt , (2) Keluarganya hidup dengan Franklin dan anak-anak mereka, (3) hidupnya setelah menjalin hubungan dengan Franklin polio, (4) Pekerjaannya di Gedung Putih sebagai First Lady, dan (5) Kehidupan dan Karirnya setelah kematian Franklin.
  4. Tugaskan setiap siswa untuk belajar satu segmen, memastikan siswa memiliki akses langsung hanya untuk segmen mereka sendiri.
  5. Memberikan siswa waktu untuk membaca segmen mereka setidaknya dua kali dan paham dengan segemnya sendiri. Dan tidak perlu menghafal setiap detail segmennya.
  6. Komposisi sementara "kelompok ahli", oleh karena satu siswa dari masing-masing kelompok jigsaw bergabung dengan siswa lain yang ditugaskan ke segmen yang sama. Memberikan waktu kepada siswa dalam kelompok ahli ini untuk mendiskusikan poin utama segmen mereka dan untuk berlatih presentasi mereka dihadapan kelompok awalnya (jigsaw group).
  7. Membawa siswa kembali ke kelompok jigsaw mereka.
  8. Mintalah setiap siswa untuk mempresentasikan dirinya dihadapan kelompok awal terhadap segmen yang mereka pelajari dalam kelompok sebelumnya. Mendorong siswa lain dalam kelompok untuk mengajukan pertanyaan klarifikasi.
  9. Guru mengamati proses dari kelompok ke kelompok. Jika setiap kelompok mengalami kesulitan (misalnya, seorang anggota mendominasi atau mengganggu), guru diharuskan untuk membantu membuat intervensi yang tepat. Akhirnya, pemimpin kelompoklah yang terbaik untuk menangani tugas ini. Pemimpin dapat dilatih dengan membisikkan sebuah instruksi tentang bagaimana melakukan intervensi, sampai mendapatkan pemimpin yang menguasainya. Usahakan dalam membantu membuat intervensi, guru hendakanya membawa ketua meninggalkan lingkungan kelompoknya agar tidak terjadi kecanggungan didalam kelompoknnya.
  10. Pada akhir sesi, memberikan kuis pada materi sehingga siswa dengan cepat menyadari bahwa sesi ini bukan hanya kesenangan dan permainan, tapi benar-benar dievaluasi.

Pada tahap awal anda menggunakan teknik ini, Anda mungkin memerlukan latihan beberapa kali hingga penerapan jiqsaw menjadi tepat dan terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Satu dua kali saja tidak akan membuat anda menjadi seorang Ahli dalam Jiqsaw Classrom.

0 komentar:

Posting Komentar