10/04/10

CAI, Inovasi dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran

CAI
Computer Assisted Intruction (CAI) atau juga dikenal dengan Pembelajaran dengan Berbantuan Komputer, kini menjadi trend baru bagi kalangan guru sebagai imbas dari sertifikasi. Memang sudah selayaknya sebagian kecil dari dana sertifikasi yang kita terima, digunakan untuk professional development bagi kita. Bagaimana dengan anda???


A. Pendahuluan
Di penghujung abad ke duapuluh ini, seluruh dunia mengalami banyak
perubahan dalam berbagai segi kehidupan, baik pada tingkat nasional, regional
maupun global. Di bidang ekonomi misalnya, semakin banyak orang yang
berbicara mengenai globalisasi perekonomian yang ditandai dengan interpedensi
antara berbagai negara, baik antara negara-negara industri yang sudah maju dan
negara berkembang. Di bidang politik, terjadi perubahan yang cukup drastis dan
fondamental yang di tandai dengan berubahnya sistem pemerintahan sentralistik
menuju desentralistik, hal ini menyebabkan perubahan sistem pemerintahan yang
menekankan pada pemberian hak dan wewenang yang lebih besar pada
kemampuan daerah. Di bidang teknologi dan informasi terjadi perkembangan
yang cukup pesat dan berpengaruh langsung pada dunia pendidikan khususnya
pengetahuan dan aplikasi komputer dalam pembelajaran, bidang penyelesaian
administratif dan pendataan maupun dalam pengambilan keputusan.

Dalam memasuki abad pengetahuan dan industri ini Triling dan Hood
(1999) membuat daftar perbandingan karakterestik umum model pembelajaran
abad pengetahuan dan abad industri. Perbandingan ini merefleksikan pandangan
teknologi pendidikan, terutama antara pandangan modern dan pandangan
transformatif. Dari perbandingan itu ia menyebutkan anrata lain: (1) adanya
pergeseran paradigma pembelajaran telah terjadi dalam praktek kependidikan
yaitu sistem pembelajaran dengan fakta, drill dan prakatek, hukum dan prosedur
mengarah pada sistem pembelajaran dalam dunia nyata (konstektual learning),
otentik melalui probling solving, inkuiri maupun descovery, (2) sulitnya merubah
paradigma pemikiran yang mengkonsepsikan pembelajaran penyerapan fakta,
dimana pembelajaran dilakukan secara drill, recitasi dan semacam pemberian
tugas lainnya, (3) kemajuan teknologi komuniksasi dan informasi adalah katalis
penting untuk mengetrapkan sistem pembelajaran yang lebih baik dalam abad
pengetahuan dan industri ini, (4) paradigma baru dalam pembelajaran menjadikan
sebuah tantangan bagi pengembangan profesional guru baik dilakukan secara
preservice maupun inservice, dalam beberapa hal redifinisi profesi pembelajaran,
maka peranan (role) guru memainkan peranan sangat penting dalam konteks
pembelajaran di kelas. Pada kenyataannya tidak semua guru betul-betul mahir
dalam menguasai komputer sebagai salah satu alat teknologi dalam pembelajaran
yang saat ini sering menjadi pembicaraaan ditengah-tengah komunitas para
pendidik.

B. Pentingnya Pembelajaran Berbasis Teknologi.
Peningkatan mutu pembelajaran baik peningkatan mutu masukan (input,
intake), proses, dan hasil relatif rumit, sulit dan tidak mudah. Kerumitan dan
ketidak mudahan itu disebabkan banyak faktor yang mempengaruhinya secara
signifikan atau cukup signifikan. Faktor-faktor tersebut dipandang sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari peningkatan mutu pembelajaran baik dilihat dari sisi
masukan siswa, guru, proses pembelajaran, sistem manajemen, stakeholder,
fasilitas pembelajaran yang tersedia maupun sistem penilaian yang digunakan.

Salah satu upaya mengatasi kerumitan itu pada proses pembelajaran maka
pendekatan teknologi adalah salah satu solusi untuk mengatasi kejenuhan sistem
pembelajaran selama ini yang dilakukan secara penyampaian “tradisional and
transformation”. Ada tiga tantangan yang harus dihadapi jika akan menerapkan
pendekatan teknologi antara lain: (1) pendidikan teknologi dilakukan dengan
sebaik-baiknya untuk melayani peserta didik yang dilandasi dengan norma-norma
agama, etika dan moral bangsa, kita harus memikirkan bagaimana teknologi itu
dapat memenuhi harapan orang tua, peserta didik dengan program teknologi yang
kongkret, nyata, bermanfaat dan dekat dengan kehidupan mereka, (2) lingkungan
harus mendukung untuk menciptakan pendidikan terbaik. Pendidikan berbasis
teknologi memberikan peluang bagi peserta didik agar melakukan akivitas dengan
menerapkan pengetahuan untuk memecahkan maslah-masalah praktis dan
teknologis, dan (3) membangun dukungan semua stakeholder sekolah yang kuat
tentang pentingnya pendidikan teknologi sebagai bagian bangunan pendidikan
(Herchbach, 1999). Oleh sebab itu, Householder (1999) mengatakan bahwa
pendidikan tekknologi harus: (1) memperluas landasan intelektual yang melatar
belakangi desain, manufuktur, konstruksi, komunikasi, transportasi, enginereing
dan arsitektur yang memenuhi ruang teknik pengendalian alam dan dunia buatan
manusia, (2) menjelaskan secara detail praktek dan body of teknological
knowlegde agar mudah dikenali dan difahami sebagi basis sumber perencanaan
pembelajaran, (3) menyusun strategi kurikulum yang komprehensif dan unik
dengan mengentegrasikan praktik dan pengetahuan dengan pemahaman
konterporer cara-cara belajar memperoleh pengetahuan dan ketrampilan, (4)
mengekplorasi perbedaan individual dan kelompok, sehingga program yang tepat
mungkin didesain secara integral dengan kerangka kultural dan indivudual
mereka, dan (5) mengkaji konstribusi studi di bidang teknologi di dalam dan di
atas masyarakat kontemporer dengan visi yang jelas dan kritis untuk mencapai
kualitas generasi di masa depan. Berdasarkan kedua pandangan diatas prospek
masa depan pendidikan berbasis teknologi memunculkan orientasi yang cukup
kuat dan jelas bagi pengembangan peserta didik dimasa yang akan datang.

C. Strategi Pembelajaran Berbasis Computer Assisted Instruction (CAI).
Keberhasilan peningkatan mutu hasil belajar disamping karena pengaruh
intake siswa, kemampuan dana, tersedianya fasilitas belajar yang memadai dan
dukungan yang bersifat ekternal, tidak kalah urgennya karena pengaruh proses
pembelajaran itu sendiri, hal ini tentunnya karena tepat tidaknya strategi
pembelajaran yang digunakan. Strategi pembelajaran yang oleh Reigeluth (1983)
dinamakan dengan strategi penyampaian. Gagne dan Briggs (1988)
mengemukakan bahwa strategi pembelajaran meliputi sembilan urutan kegiatan
antara lain: (1) memberikan motivasi, (2) menjelaskan tujuan pembelajaran, (3)
mengingatkan kompetensi pra syarat, (4) memberikan stimulus, (5) memberikan
petunjuk belajar, (6) menimbulkan penampilan warga belajar, (7) memberikan
umpan balik, dan (9) menyimpulkan hasil yang dicapai. Demikian juga Reigeluth
mengemukakan strategi pembelajaran mencakut tiga kegiatan yaitu: (1) strategi
pengorganisasian, (2) strategi penyampaian, dan (3) strategi pengelolaan.
Berdasarkan pendapat para akhli tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran merupakan suatu prosedur kegiatan yang tersusun secara
sistimatis dalam mengkomunikasikan materi pelajaran kepada peserta didik agar
mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Dengan demikian strategi
pembelajaran mencakup beberata kegiatan meliputi: urutan kegiatan pembelajaran
yaitu pra pembelajaran, penyampaian informasi, kegiatan penutup, (2) memilih dan
menetapkan metode yang akan digunakan, (3) menentukan media pembelajaran yang
sesuai. Strategi ini berisi tentang bagaimana memanfaatkan media/alat yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Ini menunjukkan bahwa pemilihan media yang
cocok dengan meteri pembelajaran merupakan yang penting. Saat ini dengan
menjamurnya komputer dengan menyediakan berbagai macam software computer
yang bisa kita jumpai di toko-toko buku, misalnya software mata pelajaran Bahasa
Inggris, Matematika, Fisika, Biologi, Kimia dan Ilmu Pengetahuan Sosial lainnya
dalam bentuk Computer Assisted Intruction (CAI) atau juga dikenal dengan “
Pembelajaran dengan Berbantuan Komputer”
Komputer selama ini mungkin masih dominan dipakai dalam perkantoran,
tetapi komputer dalam dunia pendidikan juga bisa dirancang, dan dimamfaatkan
sebagai media pembelajaran yang terintegrasi dengan paket-paket pembelajaran
tersebut. Kemampuan komputer yang perlu diperhatikan ialah bahwa komputer
dbermanfaat untuk: (1) menyinpan data dalam jumlah besar, (2) menghitung
dengan cepat dan tepat, (3) melakukan pekerjaan berulang-ulang kali, (4)
menampilkan bentuk grafik, bagan, gambar yang dipandu dengan data numerik,
atau dengan proses logika, dan sebagainya, (5) bekerja dengan komputer dapat
mengakses data , pengetahuan, materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
kapan saja dan dimana saja, dan (6) berhubungan dengan dunia maya artinya kita
bisa mengadakan kontak langsung dengan negara-negara lain atau siapapun di
belahan dunia ini dengan bantuan komputer pada semua kepentingan, dan (7)
dapat menampilkan kembali data, informasi yang telah direkam dalam waktu
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pendidik.
Memperhatikan berbagai tantangan program pembelajaran di sekolah, jelas
CAI dapat dirancang dan dimamfaatkan dalam pembelajaran. Pendekatan
Computer Assisted Instruction dapat berbentuk antara lain: (1) bentuk belajar
model yaitu peserta didik dapat belajar melalui latihan-latihan yang diulang-ulang,
sehingga peserta didik dapat merubah dan meningkatkan kemampuan,
ketrampilan tertentu, contohnya pelajaran praktikum, ketrampilan, (2) bentuk
belajar simulasi yaitu bentuk belajar peniruan kenyataan yang diabtraksi dan dapat
dilihat secara nyata melalui layar monitor, misalnya pada permainan olah raga dan
ketrampilan, (3) bentuk belajar permainan dimana peserta didik dilibatkan dalam
operasi mental dalam bentuk permainan, misalnya pelajaran olah raga permainan,
sosiodrama dalam pelajaran Bahasa Indonesia, sosiologi, (4) bentuk pembelajaran
tutorial yaitu bentuk belajar yang diberikan dengan sistem modul, komputer akan
menampilkan informasi-informasi baru yang perlu diketahui dan difahami serta
direspon oleh peserta didik, (5) bentuk pembelajaran jenis tes, dalam hal ini
peserta didik menyampaikan apa yang sudah dikuasai dan yang belum dikuasai,
sehingga ada unpan balik dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran
selanjutnya.
Dengan demikian maka Computer Assisted Instruction (CAI) dalam proses
pembelajaran sebagai alat bantu bagi guru dalam menyampaikan materi ajar
kepada peserta didik. Guru maupun siswa dapat berperan central dalam
mengoperasikan komputer tersebut, ini berarti bahwa penggunaan CAI perlu
direncanakan secara matang, baik menyangkut bahan ajar, waktu yang diperlukan,
kompetensi yang akan dicapai, sarana pendukung lainnya sehingga peserta didik
dapat berinteraksi aktif secara langsung dengan komputer yang disediakan atau
dengan cara menjawab pertanyaan yang ditampilkan oleh komputer ataupun
menyampaikan pertanyaan atau untuk memperoleh penjelasan yang lebih
mendalam dari komputer, sehingga terjadi interaksi dialog yang komunikatif
timbal balik antara peserta didik dengan komputer. Dalam merancang dan
memilih CAI yang baik dan efektif perlu dipikirkan tujuan pemanfaatannya,
keterkaitan dengan kurikulum, maupun kompetensi yang akan dicapai.
Secara eksternal dapat pula dilakukan diluar jam pelajaran memalui e-mail
masing-masing baik dalam strategi menyampaikan materi ajar, menyampaikan
pertanyaan, maupun menjawab pertanyaan melalui e-mailnya. Kegiatan seperti ini
akan lebih mempercepat proses penyampaian pembelajaran. Tentunya untuk dapat
memenuhi harapan strategi pembelajaran model seperti ini memerlukan sarana
prasarana yang memadai. Dari awal mereka harus belajar apa itu internet, web
site, e-mail, mailing list dan passwordnya sendiri, disamping itu tentunya sekolah
harus menyediakan dana yang tidak sedikit untuk mewujudkan harapannya, dalam
rangka mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas.
Strategi pembelajaran macam ini akan merubah paradigma hubungan guru
dengan peserta didik, dari hubungan yang besifat antara penguasa dengan yang
dikuasai (murid) menjadi hubungan yang lebih komunikatif, intim dan lebih
akrab. Perubahan yang terbesar dalam sistem ini terjadinya hubungan
persahabatan, dimana guru dan siswa lebih banyak berintegrasi, berkomunikasi
dan sangat menghormati upaya yang dilakukan siswa. Guru tidak lagi berlindung
di balik pengetahuannya yang melebihi siswa, karena siswa dapat memperoleh
pengetahuannya sendiri dari dunia maya yang dikenali. Materi pembelajaran tidak
lagi bersumber pada guru, karena siswa dapat mengakses pengetahuannya dari
sumber yang berbeda-beda. Dari hubungan yang lebih terbuka ini akan lebih
menumbuhkan motivasi siswa untuk terus mencari pengetahuan yang dia inginkan
dimana guru dan siswa berada “dalam hubungan dua personal yang secara hakiki
setara”, pendidik dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas yang integral,
yang terpadu dengan kepribadian yang kokoh dan kemampuan profesionalnya.
Dengan integritas kepribadian yang kuat dan dibarengi dengan sikap
penampilan yang meyakinkan serta didukung dengan kemampuan profesionalnya
akan menumbuhkan dorongan belajar siswa yang lebih kuat untuk terus mencari
jati dirinya, belajar yang berkelanjutan.

D. Penutup/kesimpulan
Memperhatikan karaktristik pembelajaran berbasis komputer, dukungan
teoritik maupun riil dilapangan, maka model ini menjadi well-estabilited dalam
sistem pendidikan kita. Model pembelajaran berbasis komputer adalah penggerak
dan unggul untuk membantu siswa belajar melakukan tugas-tugas secara mandiri
maupun secara kelompok, menggunakan sumber-sumber dari dunia maya maupun
lokal dalam menambah wawasan berpikir siswa. Pembelajaran dengan sistem
berbantuan komputer efektif dan menguntungkan sebagai model pembelajaran
yang dilakukan guru.


0 komentar:

Posting Komentar